Balada KL-YES #3: Aku Mau Sekolah Ke Amerika!
Hai, ini Kanya!
Engga kerasa udah akhir November aja. Aku udah berapa bulan, ya, di sini? Satu, dua, tiga...
Entahlah. Rasanya udah seumur hidup. Belakangan semua terlalu overwhelming sampai-sampai aku lupa buat nulis blog, padahal udah niat sejak lama. Okei, aku harus lihat dulu postingan lamaku biar ingat bahasan waktu itu apa.
Ah. Pertanyaan, ternyata.
Q2: "Gimana caranya biar bisa sekolah ke Amerika?"
Yah, kalau bahas sekolah secara umum, ada banyak program pertukaran pelajar, sekolah, dan kuliah buat ke Amerika Serikat. Berikut beberapa yang aku tahu:
Karena yang familier buat aku cuma KL-YES, aku bakal bahas KL-YES aja di sini. Tapi ini program khusus buat anak SMA yang mau belajar di Amerika. Kalau kalian bukan anak SMA lagi, coba cek LPDP atau link yang aku kirim dari Kemlu di atas soal berbagai kesempatan hidup di Amerika untuk undergraduate, graduate, dan tenaga kerja profesional.
Jadi program KL-YES ini salah satu program dari pemerintah US sendiri buat negara-negara muslim-dominant. Cara daftarnya sebenarnya cukup simpel, sih. Catat waktunya, apply, terus sabar-sabar nunggu hasil.
Iya, gitu aja.
Boleh dicek jadwal dan persyaratannya di sini: AFS Indonesia - YES Program
Secara garis besar, persyaratannya (untuk class of 2022) yaitu:
1. Kelas satu dan kelas dua di Sekolah Menengah Atas (SMA/ SMK/ MA)
2. Untuk Program Tahun 2022 – 2023, lahir antara 01 Januari 2005 – 01 Agustus 2006
3. Nilai rata-rata minimum dalam laporan akademik: 80 untuk semua mata pelajaran
4. Aktif dan berprestasi, dengan prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, dalam 5 (lima) tahun terakhir
A. Prestasi dan prestasi di bidang akademik dan non-akademik minimal di tingkat kota/kampung
ATAU
B. Pengurus OSIS dan/atau MPK (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara).
5. Persetujuan dan persetujuan dari orang tua kandung.
6. Persetujuan dan persetujuan dari sekolah.
7. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan akta kelahiran.
8. Tinggal dan masih terdaftar di sekolah di Indonesia pada saat melamar, dan akan tetap terdaftar di sekolah Indonesia setelah program.
9. Tidak memegang paspor Amerika, tidak lahir di AS, dan salah satu atau kedua orang tuanya bukan warga negara Amerika.
10. Sehat jasmani dan rohani untuk program (Program YES mendorong siswa penyandang disabilitas untuk mendaftar).
11. Mengikuti tahapan seleksi yang dilakukan oleh Bina Antarbudaya. Hanya kandidat terpilih yang akan diundang ke Kamp Seleksi Nasional di Jakarta.
12. Tidak memiliki anggota keluarga yang bekerja sebagai staf kedutaan Amerika Serikat dan Yayasan Bina Antarbudaya
13. Tidak memiliki anggota keluarga yang sebelumnya mengikuti Program YES (orang tua, saudara kandung)
Udah. Gitu aja. Yang penting, jangan lupa pantengin IG-nya Bina Antarbudaya sabar-sabar.
Q3: "Biaya pertukaran pelajar ke Amerikanya berapa?"
Hmmm. Aku engga bisa jawab ini, tapi biar aku garisbawahi lagi: KL-YES itu program beasiswa penuh dari pemerintah Amerika Serikat. Meski begitu, bukan berarti kita enggak keluar duit sama sekali juga. Biar aku preteli satu-satu:
Apa aja yang termasuk dalam beasiswa plan-nya?
1. Visa AS.
2. Perjalanan internasional antara negara asal dan AS, termasuk hanya satu bagasi terdaftar.
3. Perjalanan domestik:
A. Dari dan ke kota asal, untuk wawancara visa di Konsulat & Kedutaan Besar AS.
B. Dari dan ke kampung halaman, untuk Orientasi dan Reorientasi.
C. Dari dan ke kota tuan rumah di AS.
4. Penempatan di keluarga angkat dan SMA AS.
5. Orientasi di negara asal dan di AS (Pre-Departure Orientation, Arrival, Mid-Year, End of Stay, dan Reorientation).
6. Kegiatan pengayaan program.
7. Asuransi kesehatan, kecuali penyakit yang sudah diderita sebelumnya, mata dan perawatan gigi.
8. Tunjangan bulanan.
Apa yang engga termasuk dalam beasiswa plan dan harus bayar sendiri?
1. Paspor.
2. Pemeriksaan kesehatan, termasuk namun tidak terbatas pada tes TB.
3. Imunisasi dan vaksinasi yang bersifat wajib (termasuk namun tidak terbatas pada Polio, DTaP, MMR, Varicella, Hepatitis A, Hepatitis B, dan Meningitis – (Termasuk Vaksinasi COVID-19)
4. Kondisi medis dan alergi yang sudah ada sebelumnya, perawatan gigi, dan perawatan mata.
5. Biaya kelebihan atau kelebihan bagasi.
6. Pengeluaran pribadi dan perjalanan selama program.
Menurut aku sih, ya, yang penting komunikasi dulu ke orang tua kalau mau daftar program. Jelasin rinci-rinci kebutuhannya, gimana jalannya, terus apa tujuan programnya. Pasti ada aja deh jalannya buat orang tua mah.
Aku pribadi bahas masalah ini belakangan karena emang mamake yang ngomel-ngomel nyuruh daftar dan aku betulan sistem kebut semalam. No preparation. Cuma begini masalahnya, orang itu nasibnya enggak sama. Mungkin ada yang lolos karena iseng daftar, ada juga yang lolos setelah perencanaan panjang selama empat tahun, dan ada yang lolosnya tahun depan setelah dua kali percobaam.
Enggak ada salahnya buat mencoba dan planning dari sekarang, kan? Untung-untug lolos. Kalau gagal, ya, enggak apa-apa. Namanya juga hidup (heh).
Apa lagi, ya? Segitu dulu deh. Aku capek banget hari ini engga ngapa-ngapain, hehehe.
Ciao,
Kanya
Komentar
Posting Komentar